Perluas Spektrum Ekspor Komoditas Pertanian, Karantina Pertanian Kupang kenalkan IMACE

Berita - 14 Agu 2021 | 12:54:29 WITA

Diposting Oleh : Muhammad Taufik Kamil


Perluas Spektrum Ekspor Komoditas Pertanian, Karantina Pertanian Kupang kenalkan IMACE
Konten ini diproduksi oleh Tim Humas Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Karantina Pertanian Kupang memperkenalkan aplikasi iMace (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports ) kepada Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Peternakan.

iMace merupakan aplikasi yang berisi tentang komoditas ekspor andalan, sebaran komoditas ekspor, komoditas potensi ekspor, persyaratan hingga peluang pasar untuk ekspor komoditas pertanian baik hewan maupun tumbuhan.

Kupang - ( 9/8) Kepala Balai Karantina Pertanian Kupang didampingi Subkoordinator Karantina Tumbuhan dan Subkoordinator Pengawasan dan Penindakan serta Tim iMace berkunjung ke Dinas Peternakan Provinsi NTT.

Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama guna meningkatkan capain ekspor komoditas pertanian Provinsi NTT, yang mana pertanian merupakan sektor utama perekonomian masyarakat NTT.

Sementara itu dikutip dari IQFAST Badan Karantina Pertanian hingga akhir bulan Juli 2021 capaian nilai ekspor komoditas pertanian NTT telah mencapai 12,7 M dengan volume 655.774 Kg/btg/M³/ekor.

Menyambut aplikasi iMace Kepala Dinas Peternakan NTT sangat antusias, aplikasi iMace serta program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) melalui merdeka ekspor sesuai dengan program Gubernur NTT yang menjadikan Pertanian, Peternakan, dan Perikanan sebagai sektor ekonomi utama. Diharapkan dengan program Gratieks bisa memperluas keragaman komoditas ekspor sehingga dapat berkontribusi meningkatkan nilai ekonomi komoditas pertanian yang dihasilkan masyarakat NTT.

Kepala Dinas Peternakan NTT juga menyampaikan bahwa pihaknya terus berusaha meningkatkan kualitas produk peternakan di NTT, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembangunan kompartemen unggas yang bebas Avian Influenza (AI) serta berusaha membebaskan NTT secara zona dari virus tersebut. “Hal yang menjadi hambatan kita untuk ekspor peternakan, kita tidak memiliki kompartemen bebas AI. Sementara hal tersebut menjadi syarat utama agar unggas kita diterima negara lain. Gak usah jauh-jaun pangsa pasar Timor Leste saja mendatangkan 200.000 ton tiap tahun  karkas unggas dari Brasil dan Afrika. Sehingga harapan kita dengan pbanguna kompartemen tahun depan kita dapat menyuplai Timor Leste”, ungkap Johana Lisapaly.

Yulius Umbu Hunggar selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kupang mengharapkan dengan adanya aplikasi iMace yang berisi tentang banyak hal mengenai ekspor pertanian dapat memberikan sumbangsih terhadap pengembangan produk serta pasar ekspor komoditas pertanian unggulan di daerah.

#Gratieks
#KarantinaPertanianKupang