Kupang - (27/09) Karantina Pertanian Kupang menyambut Viktor B. Laiskodat selaku Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beserta jajaran yang melakukan tinjauan pada pembangunan Instalasi Karantina Hewan (IKH) Karantina Pertanian Kupang.

Ketersediaan sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai, menjadi salah satu syarat terlaksananya tindakan karantina yang sesuai Standar Operasional Prosedur.

Yulius Umbu Hunggar selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kupang memaparkan, "Pembangunan IKH ini sebagai salah satu wujud pemerintah dalam mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang sangat berbahaya bagi kelestarian sumber daya alam serta melindungi sumber daya nutfah hewan kita khususnya di Provinsi NTT."

IKH ini diperuntukkan sebagai tempat tindakan karantina hewan terhadap ternak besar yang dilalulintaskan khususnya melalui Pelabuhan Tenau, Kupang. Sumber data IQFAST Karantina Pertanian Kupang mencatat dari Januari hingga September 2021 lebih dari 29 ribu ekor sapi telah dilaulintaskan menuju Pulau Kalimantan dan Jawa.

IKH dibangun dengan luas 20 ribu meter persegi dan sebelumnya telah memiliki 7 kandang dengan kapasitas 1.300 ekor sapi. Pembangunan IKH pada 2021 menuntaskan dua bangunan kandang baru yaitu kandang berkapasitas 150 ekor sapi dan kandang multifungsi berkapasitas 120 ekor ternak besar. Selain itu guna peningkatan pelayanan prima, juga dibangun beberapa fasilitas pendukung berupa biosecurity "car wash," satu unit bak penampungan air, tiga unit bak penampungan limbah, unit loading dock serta gudang pakan.

Gubernur NTT berharap kedepan pelayanan karantina dapat menjadi satu kesatuan gerak dengan seluruh kebijakan-kebijakan Propinsi NTT, guna mendukung peternakan menjadi salah satu desain pembangunan untuk mengatasi kemiskinan di NTT.

#LaporKarantina
#KarantinaPertanianKupang