Kupang – Kepala Karantina Pertanian Kupang, Yulius Umbu Hunggar jalin komunikasi dengan awak media lingkup provinsi NTT. Dihadiri oleh jurnalis media cetak dan online diantaranya Metro TV, CNN TV, TVRI, NET TV, Media Indonesia, Kompas, Detik, Antara news, Pos Kupang dan media lainnya, Yulius paparkan capaian kinerja Karantina Pertanian Kupang. Hadir juga secara virtual staf khusus kementerian pertanian Ery Tamalagi dan Humas Badan Karantina Pertanian, Endah Kartikawati. Keduanya hadir menyapa jurnalis-jurnalis yang hadir di The Kings Resto, Kupang.

04/01 – Sepanjang tahun 2022, Indonesia disibukkan dengan masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Selama delapan bulan berjalan hingga hari ini, masih terdapat 16 provinsi dari 27 provinsi tertular masih melaporkan kasus baru PMK. Selama itu pula Karantina Pertanian Kupang menjaga seluruh wilayah kerjanya dari pemasukan hewan rentan PMK dan produknya. Hasilnya, hingga hari ini masih Zona hijau terbebas dari PMK. Hal ini dipaparkan dokter hewan Evi Hadi dalam presentasinya.

“Bebasnya NTT dari PMK, membuat grafik pengeluaran hewan ternak kita melonjak drastis. Dalam kurun waktu 4 bulan setelah PMK pengeluaran ternak dari wilayah kerja kita naik 86 persen dibandingkan dengan 4 bulan sebelum masuknya wabah PMK”, papar Yulius. Beberapa jurnalis yang hadir terlihat antusias dan menjalin diskusi aktif dengan Ery Tamalagi. Salah satunya Eliazar Ballo, jurnalis dari CNN TV. “Mengingat NTT masih menjadi salah satu produsen ternak yang bebas PMK, dengan lalu lintas yang sangat besar ini, diharapkan ada kebijakan khusus dari pemerintah mengingat hanya tersedia 6 tol laut,” ujar Eliazar.

Dengan terjalinnya hubungan baik dengan insan pers ini diharapkan dapat menjadi wadah Karantina Pertanian Kupang untuk menyampaikan kepada masyarakat luas tentang eksistensi karantina pertanian juga untuk mengajak masyarakat untuk patuh karantina dan memahami pentingnya karantina pada setiap tempat pemasukan dan pengeluaran.

#PatuhKarantina
#KarantinaPertanianKupang