Kupang (09/01) - Karantina Pertanian Kupang hadir dalam bincang pagi di Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang. Yulius Kepala Karantina Pertanian Kupang bersama Melky Angsar bertindak sebagai narasumber dengan tema strategi jaga Nusa Tenggara Timur (NTT) zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Yulius menyampaikan, "berbagai upaya telah dilakukan oleh Karantina Pertanian Kupang demi menjaga NTT dari wabah PMK, mulai dari pengawasan 24/7 lalulintas ternak maupun produknya, koordinasi dengan instansi terkait serta gugus tugas, serta edukasi melalui bimbingan teknis kepada masyarakat, pelaku usaha, dan mahasiswa."

"Tidak boleh sama sekali memasukkan hewan kuku belah dan produk hewan rentan PMK sesuai Instruksi Gubernur NTT No. 2 Tahun 2022, kecuali susu untuk balita untuk mencegah stunting di NTT," Jelas Melky Angsar.

Sepanjang tahun 2022, Karantina Pertanian Kupang sudah melakukan penahanan dan penolakan produk hewan rentan PMK sebanyak 20 kali serta pemusnahan sebanyak 15 kali. Hal ini berkat kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak yang terkait.

NTT merupakan satu-satunya provinsi penghasil ternak yang hingga saat ini masih zona hijau PMK. Harapannya kedepan statusnya akan tetap sama. Perlu gotong royong dari pemerintah, badan/pelaku usaha, masyarakat/komunitas, akademisi, dan insan pers dalam mempertahankan NTT tetap bebas PMK.