Pelabuhan Tenau, Kupang (24/07). Pejabat Karantina Pertanian Kupang bersama instansi terkait seperti KSOP, KPPP, LANTAMAL VII Kupang, Babinsa Koramil Alak dan BKIPM rutin lakukan Operasi Patuh Karantina Terpadu. Kegiatan ini dilaksanakan guna mencegah masuknya wabah PMK di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan salah satu lumbung ternak Indonesia. PMK sejauh ini telah mewabah di 22 provinsi di Indonesia dan NTT menjadi salah satu provinsi zona hijau.

Kegiatan ini dilaksanakan pada alat angkut kapal KM. Bukit Siguntang dengan rute Tarakan-Makassar-Kupang. Kegiatan diawali dengan apel bersama instansi terkait. Dilanjutkan dengan pengawasan kepada seluruh barang bawaan penumpang, penyisiran di ruangan penumpang dan palka kapal.

Pejabat karantina pada operasi patuh kali ini menahan produk hewan asal zona merah PMK yakni Makassar, berupa 1 box jeroan sapi, karena tidak dilengkapi dengan dokumen persyaratan. Selain itu, sesuai arahan Menteri Pertanian bahwa media pembawa rentan PMK dilarang memasuki daerah zona hijau. Media pembawa yang ditahan selanjutnya dilakukan penolakan untuk kemudian dikembalikan ke daerah asal.

"NTT masih menutup pemasukan media pembawa rentan PMK baik dari zona hijau maupun zona merah. Bila ditemukan, otomatis kita lakukan penahanan terhadap media pembawa tersebut untuk ditolak atau dimusnahkan", Ujar Yulius Umbu Hungar selaku Kepala Karantina Pertanian Kupang.

Selain operasi patuh karantina terpadu, Karantina Pertanian Kupang juga bekerja sama lintas instansi yang tergabung dalam satuan gugus tugas PMK, yang secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan PMK.

Mari katong jaga bersama, bumi flobamora dari hama dan penyakit hewan maupun tumbuhan.

#PatuhKarantina
#CegahPMK #SiagaPMK
#KarantinaPertanianKupang