Diposting Oleh : Muhammad Taufik Kamil
Bolok (7/12) - Pejabat Karantina Pertanian Kupang melakukan salah satu tindakan karantina yaitu pemeriksaan terhadap dua ekor sapi potong yang akan diberangkatkan dari Kupang menuju Pulau Alor.
Nusa Tenggara Timur (NTT) sering dijuluki sebagai lumbung ternak karena jumlah populasinya yang banyak, tercatat tahun lalu populasi ternak sapi mencapai 1 juta ekor. Permintaan ternak sapi dari dalam dan luar provinsi semakin meningkat setiap tahunnya. Lalu lintas ternak sapi yang begitu padat bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran suatu penyakit.
Peran Karantina Pertanian Kupang dalam hal ini yaitu memastikan ternak sapi potong yang akan dilalulintaskan dalam kondisi sehat serta bebas Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK). Tindakan karantina pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan, pengambilan sampel darah dan pengujian sampel di laboratorium.
Pengujian laboratorium yang dilakukan yaitu Rose Bengal Test (RBT), untuk mendeteksi bakteri Brucella abortus, sebagaimana kita ketahui NTT merupakan daerah endemis penyakit menular Brucellosis atau keguguran pada hewan, dan termasuk penyakit yang bisa menular ke manusia (zoonosis).
Setelah dipastikan hasil negatif brucellosis, pejabat karantina pertanian menerbitkan sertifikat kesehatan hewan (KH-11) dan hewan ternak sapi potong bisa dilalulintaskan ke daerah tujuan dengan aman untuk diperdagangkan maupun dikonsumsi.
#LaporKarantina
#KarantinaPertanianKupang
26 Feb 2023 | 16:39:38
26 Feb 2023 | 11:42:17
25 Feb 2023 | 17:40:11
25 Feb 2023 | 12:57:35
25 Feb 2023 | 08:00:30
24 Feb 2023 | 16:43:09
24 Feb 2023 | 12:17:39
24 Feb 2023 | 07:47:13