Belu (07/02) - Petugas Karantina Pertanian Wilayah Kerja Atapupu dan Motaain bersama sejumlah instansi seperti Dinas Peternakan Kabupaten Belu, Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, BPBD Kabupaten Belu hadiri rapat dengan Bupati Belu terkait persiapan audiensi Lembaga Mitra Australia Indonesia Health Security Pathnership (AIHSP ) bertempat di ruang rapat kantor dinas Bupati Belu. AIHSP merupakan kemitraan antara Australia dan Indonesia untuk ketahananan Kesehatan. Kegiatan ini membahas tentang Program One Health yang merangkul masalah Kesehatan manusia, hewan dan satwa liar di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi respon terhadap ancaman Kesehatan nasional, regional dan global.

PMK, ASF, LSD dan penyakit hewan berbahaya lainnya merupakan ancaman nasional terkait Kesehatan hewan. Provinsi NTT yang masih berstatus Zona Hijau PMK dan LSD, serta sedang dalam tahap pengendalian penyebaran ASF, berharap kegiatan kordinasi ini mampu meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit hewan berbahaya dengan sinergi seluruh instansi terkait.

Terdapat 8 area fokus yang dimiliki AIHSP yaitu Pengawasan berkelanjutan pada Kesehatan hewan dan manusia, perluasan kapasitas dan koordinasi laboratorium, membangun kesiapsiagaan dan tanggap darurat, pengendalian penyakit hewan prioritas, meningkatkan SDM, meningkatkan komunikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan, menodorong kemitraan publik, dan memastikan layanan kesehatan primer. 8 area fokus ini diutarakan pihak AIHSP harapannya agar Indonesia memiliki sistem yang kuat dalam mencegah, mendeteksi dan merespon kedaruratan Kesehatan masyarakat dan hewan.

Di tempat terpisah, Kepala Karantina Pertanian Kupang, dokter hewan Yulius Umbu Hunggar menyatakan, “Kerjasama dengan berbagai pihak termasuk Lembaga Internasional sangat dibutuhkan. Khususnya untuk negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, agar dapat saling menjaga dari masuk, menyebar, dan keluarnya hama penyakit berbahaya.”

#PatuhKarantina

#KarantinaPertanianKupang