Motaain (30/8) - Pejabat Karantina Pertanian Kupang yang sedang bertugas melakukan pengawasan lalu lintas alat angkut beserta barang bawaan yang datang dari negara tetangga yaitu Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) di kargo kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain pada Senin pagi.

Lalu lintas alat angkut dari Timor Leste ke Indonesia (impor) dilaksanakan setiap hari Senin, sedangkan dari Indonesia ke Timor Leste (ekspor) dilaksanakan setiap hari Rabu. "Kami bagi tim menjadi 2 untuk pengawasan lalu lintas alat angkut di kargo impor dan pengawasan barang bawaan pelintas di terminal kedatangan," ungkap Nina Liban, dokter hewan karantina selaku penanggungjawab Wilayah Kerja Motaain.

Setiap minggunya terdapat 50-80 alat angkut yang melintas, untuk setiap alat angkut dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari kursi kemudi, bak muatan hingga bagian bawah truk. Selama pemeriksaan pejabat karantina pertanian melakukan penahanan terhadap beras 25 kilogram, biji kopi 5 kilogram, kacang merah 1 kilogram dan sosis ayam produksi Brasil 1 kilogram tanpa dilengkapi dokumen persyaratan dari negara asal. Kemudian pejabat karantina pertanian menerbitkan berita acara penahanan (KH-8B).

Kepala Karantina Kupang, Yulius Umbu Hunggar menjelaskan, "Sesuai amanah UU No. 21 Tahun 2019 pasal 86, setiap pemasukan media pembawa yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan dari negara asal atau tidak dilaporkan ke pejabat karantina pertanian yang bertugas, akan dikenakan sanksi pidana maksimal 10 tahun penjara atau denda paling banyak sebesar 10 miliar rupiah."

Yuk SobatQ, jaga dan lindungi negeri kita dari ancaman penyakit hewan dan tumbuhan dengan cara melaporkan barang bawaan seperti hewan, tumbuhan, beserta produknya ke kantor karantina pertanian terdekat pada saat akan bepergian.

#PatuhKarantina
#KarantinaPertanianKupang