Kupang (03/02) - Karantina Pertanian Kupang menggelar bimbingan teknis (bimtek) dengan tema Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi Pejabat Karantina Pertanian di lapangan serta penguatan laboratorium.

Mengundang narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH-UGM), bimtek dilaksanakan selama dua hari. Dalam sambutannya, Yulius Umbu, Kepala Karantina Pertanian Kupang menyampaikan, "Pengetahuan itu penting sebagai bekal kita melaksanakan tugas, maka dari itu kami datangkan ahlinya untuk berdiskusi secara langsung dengan Pejabat Karantina Pertanian Kupang dari seluruh wilayah kerja."

Michael Haryadi Wibowo selaku narasumber, memaparkan materi mengenai virus PMK dan cara mendeteksi dengan uji laboratorium. "Yang penting harus kita pahami adalah struktur virus itu sendiri dan bagaimana virus menginfeksi tubuh ternak, karena sistem imun tiap individu berbeda."

Joko Prastowo menambahkan, "Penyakit LSD dipengaruhi oleh beberapa faktor, selain dari parasit internal maupun eksternal yang bisa menurunkan sistem imun, vektor di lingkungan ternak juga dapat membawa penyakit tersebut."

Diharapkan setelah diadakannya bimtek ini, Pejabat Karantina Pertanian Kupang semakin profesional dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pengguna jasa, mengenai penyakit PMK dan LSD yang sedang marak saat ini, sehingga status bebas PMK dan LSD dapat terus dipertahankan Provinsi NTT.

#LaporKarantina 
#KarantinaPertanianKupang