Tingkatkan Kewaspadaan PMK untuk Capaian Gratieks, Karantina Gelar Bimtek dan Sosialisasi

Berita - 12 Sep 2022 | 15:34:54 WITA

Diposting Oleh : Muhammad Taufik Kamil


Tingkatkan Kewaspadaan PMK untuk Capaian Gratieks, Karantina Gelar Bimtek dan Sosialisasi
Konten ini diproduksi oleh Tim Humas Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Kabupaten Malaka menjadi salah satu kabupaten yang sebagian warganya merupakan peternak sapi, selain bertani dan berkebun. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang masih berstatus Zona Hijau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Selain itu, komoditas pertanian unggulan yang berpotensi ekspor seperti Bawang Merah dan Asam juga tumbuh subur di kabupaten ini.

Betun (8/9) Merebaknya PMK di Indonesia telah menimbulkan ancaman serius bagi sektor peternakan. Sebagai upaya pencegahan masuknya wabah tersebut ke NTT khususnya di Kota Betun, serta sebagai upaya untuk mendukung pengembangan komoditas berpotensi ekspor, Karantina Pertanian Kupang menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Produk Pertanian (Gratieks) dan Sosialisasi PMK untuk pelaku usaha pertanian di Kabupaten Malaka.

Mengusung tema Peningkatan Pengawasan PMK untuk Capai Target Gratieks Tahun 2022, kegiatan dibuka langsung oleh Edward Tannur, Anggota DPR RI. Bertempat di Aula Pertemuan Hotel Cinta Damai, yang dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, unsur CIQ dan BNPP serta perwakilan peternak dan petani dari masing-masing wilayah.

Edward Tannur menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam upaya pencegahan penyebaran PMK serta pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Kota Betun ini. "Kami sangat mendukung dan siap memberikan pendampingan kepada peternak dan petani dalam mencegah PMK juga dalam mengembangkan potensi ekspor komoditas pertanian khususnya di Kota Betun ini," ujarnya.

Dalam kegiatan bimtek ini disampaikan juga materi mengenai strategi kebijakan pencegahan PMK oleh Stefanus Nahak Klau selaku Plt. Dinas Pertanian Kabupaten Malaka. "Strategi yang dimaksud diantaranya tentang pelarangan sementara pemasukan ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan babi serta produk asal ternak (daging, susu, semen dan kulit) dari daerah tertular PMK ke wilayah Kab. Malaka, peningkatan kewaspadaan pada gejala klinis pada ternak yang mengarah ke PMK serta segera melaporkan kepada petugas pusat kesehatan hewan, dan melakukan komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang PMK seperti dengan dilakukannya bimtek ini," jelasnya.

Pemaparan tentang Gratieks yang diwakili oleh Khaeruddin selaku Subkoordinator pengendalian teknis, pengawasan dan penindakan adalah tentang langkah operasional karantina pertanian dalam mencapai target Gratieks 2022 yaitu dengan memfasilitasi pemenuhan sarana teknis, mempercepat layanan karantina, perluasan akses ke negara mitra serta sinergitas program seperti pemetaan potensi ekspor maupun diskusi dengan kelompok tani.

"Karantina Pertanian Kupang akan selalu menjadi garda terdepan dalam pencegahan PMK serta selalu mendukung upaya peningkatan komoditas ekspor produk pertanian, dengan selalu meningkatan pengawasan serta pemeriksaan komoditas ditempat pemasukan dan pengeluaran. Kami juga akan membantu mempercepat dan mempermudah proses layanan karantina," tambah Yulius Umbu Hunggar, Kepala Karantina Pertanian Kupang.

Demi menjaga kelestarian Sumber Daya Hayati Hewani yang ada di Kabupaten Malaka, Karantina Pertanian Kupang mengajak semua elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi dalam mencegah masuknya HPHK dan OPTK di Bumi Flobamora tercinta.

#SiagaPMK
#Gratieks
#PatuhKarantina
#KarantinaPertanianKupang