Diposting Oleh : Muhammad Taufik Kamil
Kupang (11/03) - Karantina Pertanian Kupang mengadakan bimbingan teknis (bimtek) untuk personil laboratorium selama tiga hari. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber dari Karantina Pertanian Uji Standar. Tujuan dilakukannya bimtek ini untuk meningkatkan kompetensi personil laboratorium dalam melakukan pengujian.
Hari pertama bimtek diawali dengan pemaparan materi tentang deteksi penyakit African Swine Fever (ASF) menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). Selain itu juga dijelaskan materi deteksi Brucella abortus dan Brucella melitensis menggunakan metode Rose Bengal Test (RBT), serta deteksi Trypanosoma spp. menggunakan metode mikroskopis dengan pewarnaan giemsa.
"Peningkatan kompetensi personil laboratorium sangat dibutuhkan agar bisa menghasilkan dan menjaga kualitas serta mutu hasil uji sesuai standar dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)," jelas Syahdu, Subkoordinator Karantina Hewan.
Di hari berikutnya, bimtek dilanjutkan dengan praktikum langsung pengujian sampel darah, daging dan produk dari babi di laboratorium karantina hewan menggunakan metode qPCR. "Dalam pelaksanaannya, perlu ketelitian di setiap tahapan, diusahakan tetap steril agar sampel tidak mengkontaminasi kita, begitupun sebaliknya," jelas Nova Raditya, Dokter Hewan Karantina Pertanian Uji Standar.
Kepala Karantina Pertanian Kupang, Yulius Umbu Hunggar menyampaikan, "Semoga dengan adanya bimtek ini menjadikan laboratorium Karantina Pertanian Kupang mampu melakukan pengujian PCR secara mandiri mengingat populasi ternak babi di NTT sudah kembali meningkat pasca wabah ASF tahun lalu. Sehingga penting untuk memastikan ternak babi yang dilalulintaskan antar pulau di NTT bebas dari penyakit ASF melalu pengujian PCR."
#LaporKarantina
#KarantinaPertanianKupang
26 Feb 2023 | 16:39:38
26 Feb 2023 | 11:42:17
25 Feb 2023 | 17:40:11
25 Feb 2023 | 12:57:35
25 Feb 2023 | 08:00:30
24 Feb 2023 | 16:43:09
24 Feb 2023 | 12:17:39
24 Feb 2023 | 07:47:13